Senin, 22 Agustus 2011

BIOS (Basic Input & Output System)

A. PENGERTIAN BIOS
BIOS merupakan sebuah chip yang tersimpan dalam EPROM (Erasesable Programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable PROM) yang dapat digunakan untuk mengontrol hardware yang terpasang dalam sebuah komputer. Pada saat booting, BIOS akan mengenali semua komponen dan memastikan bahwa komponen yang terpasang bekerja dengan normal dan dalam kondisi baik.
Ada banyak merek dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenix, dll, tergantung dari merk motherboard yang digunakan, biasanya motherboard yang ada pada komputer build-up terdapat BIOS yang dibuat sendiri dari vendornya.
B. FUNGSI BIOS
Selain untuk mengontrol hardware yang terpasang, BIOS juga dapat melakukan hal-hal seperti di bawah ini :

  • Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap (hardware) dalam proses POST (Power On Self Test).
  • Memuat dan menjalankan system operasi.
  • Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam computer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan computer).
  • Membantu system operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras (hardware) dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
C. KOMPONEN BIOS
Dalam BIOS terdapat komponen-komponen :

  • Program BIOS Setup memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi computer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja computer , dll.) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan hardware yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
  • Driver untuk hardware dasar, seperti video adapter, perangkat input, processor, dan beberapa perangkat lainnya untuk system operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
  • Program bootstraper utama yang memungkinkan computer dapat malakukan proses booting ke dalam system operasi yang terpasang.
D. PRODUSEN BIOS
Beberapa perusahaan yang menyediakan BIOS adalah sebagai berikut :

  • Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS dan Award Medallion BIOS.
  • Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
  • American Megatrends Incorporated (AMI) yang meliris AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer dan OEM-OEM lainnya.
E. SETTING BIOS
Cara untuk mengoptimalkan settingan BIOS, antara lain:

  • Agar mendapatkan settingan BIOS yang baik biasanya menggunakan pilihan auto adalah pilihan yang tepat. Karena kebanyakan produsen motherboard, menyesuaikan setting CPU frequency sesuai dengan beban kerja PC. Beberapa juga menyediakan preset profile, dengan beberapa tingkatan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.
  • Quick Power on Self Test pilihlah Enabled. Proses ini adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC. Jika kita pilih Disabled maka proses akan di lakukan lebih lama.
  • Boot Virus Detection pilihlah Disabled. Fungsi ini tidak banyak gunanya, karena tidak mempunyai perlindungan terhadap serangan virus.
  • Internal dan External Cache pilih Enabled. Cache Internal dan External berfungsi sebagai buffer data cepat antara CPU dan RAM.
  • Port ide yang tidak terpakai pilihlah disabled.
  • AGP Aperture size digunakan untuk menentukan jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP. Pilihlah setengah dari jumlah Ram yang anda miliki.
  • AGP fast write pilih enabled. Fungsi ini akan mempercepat pengoperasian software yang menggunakan game 3D.
  • Boot sequence digunakan untuk menentukan urutan proses booting yang akan dilakukan. Agar cepat pilihlah booting dari harddisk.
  • Boot up Floppy Seek pilihlah Disabled. Karena floppy drive sekarang sudah jarang digunakan. Hal ini juga dapat mempercepat proses booting.
  • CPU speed dihasilkan dari perkalian antara clock dan multiplier.
F. POST (POWER ON SELF TEST)
POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika:
PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor.
Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol power sudah ditekan. POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.
Prosedur POST (Power on Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :

  • Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
  • Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
  • Pengecekan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
  • Pengecekan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
  • Melakukan pengecekan CPU, timer (pewaktu), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
  • Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
  • Pengecekan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More